Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini
Anak usia dini adalah tahap kehidupan yang penting dalam hal perkembangan fisik, intelektual, emosional dan sosial anak.
Pertumbuhan kemampuan mental dan fisik berlangsung dengan kecepatan yang luar biasa dan proporsi pembelajaran yang sangat tinggi terjadi sejak lahir hingga usia enam tahun.
Ini adalah masa ketika anak-anak sangat membutuhkan perawatan pribadi dan pengalaman belajar yang berkualitas tinggi.
Pendidikan dimulai dari saat anak dibawa pulang dari rumah sakit dan berlanjut ketika anak mulai menghadiri kelompok bermain dan taman kanak-kanak.
Kemampuan belajar manusia berlanjut selama sisa hidup mereka tetapi tidak pada intensitas yang ditunjukkan pada tahun-tahun prasekolah.
Dengan pemikiran ini, bayi dan balita membutuhkan pengalaman belajar awal yang positif untuk membantu perkembangan intelektual, sosial dan emosional mereka dan ini meletakkan dasar untuk keberhasilan sekolah nanti.
Tiga Tahun Pertama
Selama tiga tahun pertama orang tua akan menjadi pengaruh utama dalam pengalaman belajar dan pendidikan anak. Apa yang dilakukan orang tua dan mengekspos anak-anak mereka memiliki dampak yang luas pada perkembangan anak.
Orang tua terkadang lupa bahwa orang tua yang tertarik dapat memiliki dampak yang luar biasa pada pendidikan anak di usia berapa pun.
Jika orang tua memilih untuk berpartisipasi dalam kelompok Ibu dan Balita atau pengaturan penitipan anak, termasuk pengasuhan keluarga atau penitipan anak berbasis pusat, ini semua memiliki potensi untuk memberikan pengalaman berkualitas tinggi, individual, responsif, dan merangsang yang akan memengaruhi pengalaman belajar anak.
Dengan mengingat hal ini, seorang anak di lingkungan negatif juga dapat menghasilkan efek negatif juga. Fakta ini membuat penting bahwa lingkungan tempat anak ditempatkan selama tahun-tahun awal ini menjadi sama positif dan merangsang secara intelektual.
Hubungan yang sangat kuat tertanam dalam rutinitas sehari-hari yang diberikan oleh pengasuh yang sudah dikenalnya. Ini adalah pengasuh utama yang dipelajari seorang anak untuk dipercaya dan memperhatikan keamanan dan perawatan.
Pengembangan wicara adalah salah satu alat pertama yang akan ditunjukkan seorang anak dalam pendidikan seumur hidupnya. Pada mulanya tanpa kata-kata, bayi dan balita mulai mengenali benda-benda yang sudah dikenalnya dan merumuskan hukum yang secara sistematis mengatur properti mereka. Dengan dorongan melalui buku dan interaksi, balita segera mengambil kosa kata.
Sangat berguna untuk memahami bagaimana bahasa berkembang. Kata-kata pertama yang dipelajari balita biasanya nama-nama orang yang dikenal dan benda-benda di sekitar mereka. Kemudian mereka belajar kata-kata yang mendukung tindakan.
Baru kemudian mereka mulai memiliki kata-kata yang menggambarkan dunia mereka, yaitu tentang ide. Perkembangan ini biasanya di bagian kedua dari tahun kedua kehidupan.
Berdasarkan data yang dikutip dari maha168, orang tua atau pengasuh dapat memiliki dampak besar pada perkembangan bicara anak dengan jumlah waktu yang dihabiskan untuk berbicara dan membaca untuk seorang anak.
Setiap pengasuh dapat, dengan cara yang sesuai dengan budaya, membantu bayi dan balita tumbuh dalam bahasa dan literasi. Pengasuh membutuhkan kehadiran, waktu, kata-kata, cetakan, dan niat untuk berbagi bahasa dan melek huruf dengan bayi dan balita.
Kelima kualitas itu penting tetapi niatlah yang dapat mengubah tindakan fisik seperti menyingkirkan mainan atau mengantre di sekolah menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan.
Bahkan perjalanan ke toko kelontong dapat diubah menjadi pelajaran kosa kata tentang warna dan nama buah.
Baca Juga : 11 Manfaat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk anak-anak