Bagaimana Orangtua Membantu Seorang Anak Sukses Dalam Hidup

Cinta orang tua ditandai dengan kehangatan, kasih sayang, perhatian, kenyamanan, perhatian, pengasuhan, dukungan, penerimaan, atau cinta yang dapat dirasakan seorang anak dari orang tuanya. Cinta orang tua kepada anaknya dapat dirasakan ketika mereka mencium, memeluk, memuji, memuji, atau mengatakan hal-hal yang baik kepada atau tentang mereka.

Anak-anak membutuhkan orang tua atau pengasuh untuk memberikan jenis respons positif tertentu untuk mengembangkan fisik dan mental. Bentuk respon ini sering diartikan sebagai tindakan kasih sayang orang tua.

Tanpa kasih sayang orang tua, anak merasa ditolak. Penolakan orang tua dialami sebagai dingin, tidak penyayang, bermusuhan, agresif, acuh tak acuh, diabaikan, atau kurang perhatian.

Penolakan diwujudkan dalam perilaku seperti memukul, mencubit, mengejek, berteriak, memaki, meremehkan, tidak peduli, tidak peduli, tidak peduli, atau mengatakan hal-hal yang tidak baik atau sarkastik kepada anak. Beberapa orang tua mungkin juga tampak pahit, kesal, mudah tersinggung, tidak sabar, atau bermusuhan dengan anak-anak mereka. Untuk menghilangkan stress biasanya para orang tua bermain judi online di website ionclub terpercaya 2023 ini.

Kekuatan Cinta Orang Tua

Orang tua adalah figur keterikatan menurut Teori Keterikatan. Hubungan orang tua-anak yang berkualitas sangat penting bagi anak-anak, karena rasa aman emosional dan kesejahteraan psikologis anak bergantung padanya.

Akibatnya, kasih orang tua memiliki pengaruh yang tak tertandingi pada karakter, perkembangan kepribadian, dan hasil anak.

Persepsi cinta atau penolakan orang tua menyumbang 26% dari penyesuaian psikologis anak-anak dan 21% dari penyesuaian psikologis orang dewasa2.

Menurut model perkembangan Enduring Effects, hubungan antara cinta orang tua awal dan hasil positif di kemudian hari bertahan lama dan relatif konstan selama masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa. Pentingnya cinta atau ketidakhadiran orang tua tidak bisa diremehkan.

Sukses Dalam Hidup

Universitas Harvard melakukan studi khusus pada tahun 1938 untuk mengetahui bagaimana membesarkan orang-orang sukses.

Studi Hibah Harvard, studi pertama dari jenisnya, melacak lintasan 70 tahun dari 268 mahasiswa Harvard, termasuk John F. Kennedy. Kesehatan fisik dan emosional setiap peserta dicatat, dan keberhasilan mereka, atau kekurangannya, dianalisis.

Kehidupan yang bahagia dan sukses bergantung pada hubungan yang baik dengan orang tua Anda. Merasa diterima, diperhatikan, dan dicintai oleh orang tua selama masa kanak-kanak adalah salah satu prediktor terkuat kesuksesan, kebahagiaan, dan kepuasan hidup di masa dewasa di masa depan.
Kesehatan fisik

Studi Harvard lainnya, Harvard Mastery Of Stress Study, dilakukan pada 1950-an. Para peneliti menemukan bahwa mereka yang tidak merasakan kasih sayang orang tua-anak lebih dari dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit fisik 35 tahun kemudian, termasuk penyakit arteri koroner, hipertensi, ulkus duodenum, dan alkoholisme.

Harga Diri Dan Kecukupan Diri

Anak-anak yang tumbuh dengan perasaan dicintai dan diterima oleh orang tuanya cenderung memiliki harga diri yang lebih tinggi.

Mereka yang merasa ditolak sebagai anak-anak mengembangkan harga diri dan harga diri yang rendah. Pandangan mereka tentang diri mereka sendiri cenderung mencerminkan orang tua mereka. Kurangnya cinta dan penerimaan orang tua membuat mereka merasa tidak dicintai dan tidak berharga, yang menyebabkan rendahnya harga diri.

Kompetensi sosial

Anak-anak yang merasa dicintai dan diterima oleh orang tuanya cenderung lebih kompeten secara sosial8.

Orang tua dan anak-anak mengembangkan orientasi perilaku sosial mereka melalui interaksi akrab yang berulang-ulang. Interaksi ini terbawa ke interaksi teman sebaya.

Kompetensi Akademik

Prestasi akademik juga lebih tinggi di antara anak-anak yang merasa dicintai dan diterima.

Seperti halnya kompetensi sosial, pengaruh kasih sayang orang tua terhadap kompetensi akademik bertahan hingga dewasa.

Baca Juga : 10 Tips Orang Tua Menghadapi Anak Manja

Regulasi Emosi

Anak-anak mengembangkan keterampilan mereka sendiri dengan mengamati perilaku pengaturan emosi orang tua mereka dan mencontohnya. Anak-anak, yang ibunya menunjukkan kasih sayang dan perhatian, menggunakan strategi yang sangat berbeda untuk mengatasi masalah emosional.

Anak-anak dengan orang tua yang menerima dan menyayangi cenderung memiliki pengaturan emosi yang lebih baik.

Kesehatan Mental

Remaja yang tumbuh dengan kasih sayang orang tua memiliki penyesuaian psikologis yang lebih baik.

Dari 45 tahun dari hampir 2000 penelitian, data yang dianalisis lintas budaya menunjukkan bahwa anak-anak yang mengalami kurangnya kasih sayang orang tua mungkin menderita ketidakmampuan penyesuaian psikologis.

Mereka yang dibesarkan dengan perasaan ditolak cenderung mengalami depresi, penyalahgunaan zat, dan masalah mental lainnya. Mereka juga cenderung memiliki lebih banyak masalah perilaku, gangguan perilaku, dan kenakalan.